BATAM - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi hadir langsung dalam kegiatan safari gemar ikan atau penyerahan bantuan ikan kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Rudi memberikan apresiasi yang tinggi kepada KKP atas bantuan ikan yang diberikan untuk masyarakat Batam. Hal ini sejalan dengan program Pemko Batam dalam rangka menurunkan angka stunting.
"Salah satu penyebab terjadinya stunting pada anak adalah karena kekurangan gizi. Karena itu kami sangat menyambut baik bantuan ini, " kata Rudi, Sabtu (11/5/2022).
Sebagaimana diketahui kata Rudi bahwa ikan memiliki banyak nutrisi, sehingga jika banyak dikonsumsi masyarakat khususnya ibu-ibu hamil pastinya akan dapat menambah asupan gizi bagi ibu dan anak yang akan dilahirkan.
Cara terbaik untuk dapat menurunkan angka stunting adalah dengan mencegahnya. Itu sebabnya Pemko Batam terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga pola makan yang banyak gizinya.
"Bantuan ikan tentunya sangat bermanfaat dan akan kami salurkan kepada masyarakat yang mohon maaf mungkin ekonominya kelas menengah ke bawah, " kata Rudi.
Dijelaskan Rudi, bantuan ikan itupun langsung disalurkan Pemko Batam di dua kecamatan yakni Kecamatan Nongsa dan Kecamatan Batam Kota.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber daya Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin mengatakan ikan yang dibagikan kepada masyarakat merupakan hasil pengawasan yang dilakukan pihaknya terhadap aktivitas importasi perikanan.
Baca juga:
Joko Widodo: Bangga Buatan Indonesia
|
Dimana dalam pengawasan yang dilakukan KKP menemukan kegiatan importasi perikanan yang tidak sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada. Karena itu pihaknya melakukan penyitaan.
"Jumlahnya sekitar 4, 7 ton ikan makarel dan bawal mas, hari ini semua kita serahkan kepada masyarakat, " kata Adin.
Baca juga:
Presiden Jokowi Jenguk Buya Syafii di Sleman
|
Menurutnya, dari jumlah tersebut sebanyak 1 ton diberikan kepada TNI Angkatan Laut untuk diserahkan kepada masyarakat di kampung binaan TNI Angkatan Laut yang berada di wilayah Kota Batam.
Sedangkan sisanya sekitar 3, 7 ton diserahkan kepada Pemko Batam untuk juga disalurkan kepada masyarakat yang kurang mampu. Selain itu juga dalam rangka penurunan angka stunting di Kota Batam.
"Ini juga bentuk sinergitas kita antara pemerintah pusat dalam hal ini KKP dengan pemerintah daerah, " katanya.